dc.description.abstract |
Produksi semen yang berbahan utama berupa klinker dapat menimbulkan
emisi gas karbondioksida sebesar 5 -7% untuk seluruh dunia. Dengan
memperhatikan dampak lingkungan yang ditimbulkan, perlu dilakukan
penggurangan semen pada pembuatan material konstruksi. Salah satunya yaitu
pada foamed concrete. Dewasa ini material seperti beton ringan CLC (cellular
lightweight concrete), sedang ramai dikembangkan. Maka dari itu, dalam
penelitian ini penggunaan semen yang menjadi bahan penyusun utama beton
CLC digantikan sebagian dengan memanfaatkan abu sekam padi (ASP) sebagai
fly ash dimana kandungan utama ASP adalah silika. Untuk mendapatkan hasil
yang optimal maka ASP dikombinasikan dengan serbuk cangkang telur (SCT)
yang kaya akan kandungan kalsium. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki
karakteristik kekuatan tekan dan tarik pada beton ringan CLC. Eksperimen yang
dijalankan berupa membuat 4 variasi campuran yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%
sebagai alternative pengganti semen. Perbandingan pasir-semen yaitu 1:2, dengan
nilai F.A.S sebesar 0.55. Hasil kuat tekan yang diperoleh menunjukkan bahwa,
kuat tekan optimum berada pada variasi 0%. Hasil tersebut berbanding lurus
dengan nilai kuat tarik yang dihasilkan. Hal ini disebabkan karena takaran
campuran ASP dan SCT tidak bekerja secara maksimal sebagai bahan pozzolan.
Sedangkan nilai densitas yang dihasilkan cenderung menurun untuk setiap
penambahan variasi ASP dan SCT. |
en_US |