dc.description.abstract |
Penggunaan material baja untuk konstruksi bangunan bisa mengurangi risiko
bangunan roboh saat diguncang gempa bumi dikarenakan tingkat fleksibilitasnya
yang cukup tinggi. Indonesia khususnya Kota Padang Pariaman merupakan
wilayah yang rentan jika terjadi gempa, sehingga bangunan bertingkat dapat
mengalami kehancuran. oleh karena itu perlu dilakukan melalui analisa kinerja
keruntuhan untuk mengetahui kapasitas struktur tersebut Pada struktur baja area
pertemuan antara balok dan kolom sering terjadi momen lentur dan gaya geser
yang disebut dengan panel zone. Pada area ini terjadi pergerakan dan
ketidakseimbangan pada penampangnya disebabkan desakan dari gaya-gaya yang
bekerja disekitar area panel zone tersebut. Di dalam tugas akhir dilakukan
pemodelan struktur dengan 3 jenis pemodelan yaitu, pemodelan centerline,
pemodelan panel zone scissor, dan pemodelan centerline gravitasi. Spesifikasi
material dan dimensi struktur memiliki tinggi 37,5 m (9 lantai). Analisa yang
digunakan adalah Respon Spektrum sebagai tahap desain dan Respon Riwayat
Waktu Linear dan Nonlinear sebagai tahap evaluasi. Pada struktur bangunan akan
dikenakan 20 respon gempa. Dari hasil analisis yang didapatkan dari hasil
memodelkan struktur baja dengan kondisi tanah lunak terhadap gempa tunggal
didapatkan nilai incremental displacement analysis dimana hasil kurva IDA
didapatkan IDR centerline sebesar 0.3271, pada panelzone sebesar 0.3301 dan
pada gravitasi didapatkan IDR 0.2002. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
struktur dengan pemodelan centerline memiliki kapasitas struktur yang paling
besar dan pemodelan gravitasi yang terkecil, sedangkan panel zone hasilnya
sangat mendekati dengan pemodelan centerline. |
en_US |