dc.description.abstract |
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang disebabkan oleh adanya pelepasan
energi regangan elastis batuan pada litosfir. Tidak jarang gempa datang secara
berulang (gempa susulan) terkhusus wilayah Indonesia yang merupakan wilayah
zona gempa. Oleh karena itu diperlukan struktur bangunan yang mampu
meminimalisir resiko kerusakan akibat gempa terkhusus gempa yang datang
secara berulang yang memberikan energi lebih besar dibandingkan dengan gempa
tunggal. Dalam hal tersebut struktur baja sangat direkomendasikan karena struktur
baja lebih elastis dibandingkan dengan struktur beton bertulang. Pada tugas akhir
ini direncakan sebuah struktur dengan 4 lantai yang dimodelkan terhadap 4 jenis
penskalaan rekaman gempa yaitu penskalaan DBE dan MCE untuk analisis linier
dan analisis non linier. Dari hasil analisis yang didapatkan dari hasil memodelkan
struktur baja dengan kondisi tanah lunak (R8) terhadap gempa tunggal dan gempa
berulang didapatkan nilai interstory drift dimana hasil penskalaan MCE lebih
besar dibandingkan dengan nilai penskalaan DBE dan gempa berulang lebih
dominan dibandingkan gempa tunggal dari tiap penskalaan. Hasil analisis juga
didapatkan nilai simpangan inelastik dimana rasio penskalaan DBE untuk gempa
tunggal adalah 2,1226 dan untuk gempa berulang adalah 2,3298. Nilai rasio
simpangan inelastik untuk penskalaan MCE untuk gempa tunggal adalah 2,3061
dan untuk gempa berulang adalah 2,2878. |
en_US |