dc.description.abstract |
Gempa bumi merupakan bencana alam yang disebabkan pergerakan lempeng bumi
untuk melepaskan energi. Semakin besar energy yang dikeluarkan semakin besar
pula gempa yang terjadi. Pada gempa yang terjadi tidak jarang mengakibatkan
perpindahan pada permukaan bumi. Dari efek tersebut maka dapat diklasifikasikan
gempa menjadi gempa pulse dan gempa fling. Oleh karena itu diperlukan struktur
bangunan yang mampu meminimalisir resiko kerusakan akibat gempa pulse dan
gempa fling. Dalam hal tersebut struktur baja sangat direkomendasikan karena
struktur baja lebih elastis dibandingkan dengan struktur beton bertulang. Pada tugas
akhir ini direncakan sebuah struktur dengan 4 lantai yang dimodelkan terhadap 4
jenis penskalaan rekaman gempa yaitu penskalaan DBE linear, MCE linear, DBE
non linear dan MCE non linear. Dari hasil analisis yang didapatkan dari hasil
memodelkan struktur baja dengan kondisi tanah lunak terhadap gempa pulse,
gempa fling serta gempa biasa (regular) didapatkan nilai interstory drift dimana
hasil penskalaan DBE lebih kecil dibandingkan dengan nilai penskalaan MCE.
Hasil analisis juga didapatkan nilai simpangan inelastik dimana rasio penskalaan
DBE untuk gempa fling adalah 3,0951, untuk gempa pulse adalah 2,6868 dan untuk
gempa regular adalah 2.9585. Nilai rasio simpangan inelastik untuk penskalaan
MCE untuk gempa fling adalah 2.9065, untuk gempa pulse adalah 2.2112 dan untuk
gempa regular adalah 2.4116. |
en_US |