dc.description.abstract |
Gempa bumi merupakan fenomena alam yang disebabkan oleh adanya pelepasan
energi regangan elastis batuan pada litosfir. Gempa itu sendiri terdiri dari gempa
tunggal yang mana terdiri dari gempa regular, pulse dan fling. Penggunaan
material baja untuk konstruksi bangunan bisa mengurangi risiko bangunan roboh
saat diguncang gempa bumi dikarenakan tingkat fleksibilitasnya yang cukup
tinggi. Indonesia khususnya Kota Padang Pariaman merupakan wilayah yang
rentan jika terjadi gempa, sehingga bangunan bertingkat dapat mengalami
kehancuran, Oleh karena itu diperlukan struktur bangunan yang mampu
meminimalisir resiko kerusakan akibat gempa. Dalam hal tersebut struktur baja
sangat direkomendasikan karena struktur baja lebih elastis dibandingkan dengan
struktur beton bertulang. Pada tugas akhir ini direncakan sebuah struktur dengan 9
lantai yaitu centerline gravitasi yang dimodelkan terhadap penskalaan rekaman
gempa yaitu penskalaan MCE yang disandingkan dengan 20 groundmotion pada
gempa fling. Analisa yang digunakan adalah Respon Spektrum sebagai tahap
desain dan Respon Riwayat Waktu Linear dan Nonlinear sebagai tahap evaluasi,
dengan alat bantu software SAP2000 versi 20 dan RUAUMOKO2D versi 04. Dari
hasil analisis yang didapatkan dari hasil memodelkan struktur baja dengan kondisi
tanah keras terhadap gempa tunggal didapatkan nilai incremental displacement
analysis dimana hasil kurva IDA didapatkan IDR centerline sebesar 0,2002. |
en_US |