Abstract:
Wanita umumnya mengalami hiperurisemia pada saat masa
menopause karena terkait penurunan produksi estrogen. Keberadaan estrogen
sangat penting untuk membantu pengaturan sekresi asam urat sehingga mampu
melindungi wanita dari hiperurisemia. Isoflavon termasuk senyawa flavonoid yang
sering terdapat pada tanaman kacang-kacangan, salah satunya kedelai. Umumnya,
isoflavon ditemukan di kacang kedelai dan produk olahannya dalam bentuk
glikosidanya, yaitu bentuk yang inaktif dari isoflavon. Senyawa-senyawa flavonoid
dapat berkontribusi menurunkan tingkat oksidatif melalui inhibisi enzim terkait,
diantaranya inhibisi kerja xantin oksidase. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pemberian susu kedelai (Glycine max (L.) Merr.) terhadap
kadar asam urat darah pada wanita menopause di pengajian Ibu-Ibu Aisyiyah.
Metode: Penelitian ini berdesain eksperimental one group pretest and post test
dengan jumlah sampel 40 wanita menopause yang diambil dengan cara total
sampling. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan dan pengukuran kadar asam urat
sebelum dan sesudah pemberian susu kedelai menggunakan pengukuran kadar
asam urat perifer. Hasilnya dianalisis menggunakan SPSS. Hasil : Dari 30 orang
subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi, didapatkan nilai rata-rata kadar
asam urat pretest=5,98 mg/dl dan nilai rata-rata kadar asam urat posttest=5,51
mg/dl. Terdapat selisih diantara nilai kadar asam urat pretest dan posttest=0,46
mg/dl. Kesimpulan: Terdapat adanya pengaruh pemberian susu kedelai terhadap
kadar asam urat dengan p=0,02.