dc.description.abstract |
Aksi damai 4 November merupakan salah satu peristiwa besar yang pernah
terjadi di negara Indonesia. Aksi damai yang terjadi di ibu Jakarta itu, di ikuti oleh
berbagai komunitas islam yang ada di Indonesia. Peserta aksi tidak hanya berasal
dari pulau jawa saja tetapi juga di ikuti oleh peserta aksi yang ada diluar Pulau
Jawa. Aksi Damai 4 November di picu oleh lambat nya penanganan kasus dugaan
penistaan agama yang dilakukan oleh gunbernur non aktif pada saat itu Basuki
Thajaja Purnama yang terjadi di kepulauan seribu. Presiden Joko Widodo dalam
hal ini sebagai kepala negara Republik Indonesia dinilai lambat oleh rakyat
Indonesia dalam menyelesaikan masalah kasus penistaan agama tersebut,
sehingga menimbulkan persepsi di masyrakat tentang kebijakan Joko Widodo
sebagai presiden. Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini
adalah bagaimana persepsi mahasiwa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Usu
Jurusan Ilmu Komunikasi mengenai Citra Presiden Joko Widodo Pasca Aksi
Damai 4 November.Teori yang di gunakan pada penelitian ini adalah persepsi dan
citra. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu Komunikasi Usu
semester 4 – 6 berjumlah 327 orang dengan jumlah sampel 77 orang,
menggunakan rumus taro yamane, proporsional sampling dan accidental
sampling . tekhik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan kuesioner dan
data primer dan data skunder. ferkuensi teknik analisa data dalam penelitian ini
menggunakan teknik analisis table tunggal. Hasil penelitian ini menunjukan
persepsi mahasiwa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Usu Jurusan Ilmu
Komunikasi adalah positif. Yang artinya bahwa rata-rata mahasiswa Fakultas
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Usu Jurusan Ilmu Komunikasi menggambarkan
kebijakan Joko Widodo sebagai presiden, dalam menyikapi kasus dugaan
penistaan agama oleh Basuki Thajaja Purnama Pasca Aksi Damai 4 November
dengan citra yang positif |
en_US |