Abstract:
Proses pengolahan kelapa sawit, inti sawit kernel akan diproses terlebih dahulu
dengan sebuah proses. Proses ini dilakukan untuk mengurangi kadar air pada inti
sawit. Setelah dilakukan pemisahan inti dengan cangkangnya maka akan
dilakukan pengepresan yang menghasilkan fibre dan juga biji kelapa sawit yang
disebut dengan pengolahan kernel. Besar kapasitas produksi, mempengaruhi
proses kompleksitas dan sistem otomatis. Penggunaan konsumsi energi listrik
yang tinggi otomatis mempengaruhi biaya operasional yang semakin tinggi. Bila
biaya operasional terhadap pemenuhan energi listrik yang tinggi lantas tidak
diimbangi dengan peningkatan produksi dan kapasitas pabrik, maka bakal
menimbulkan kerugian yang besar. Oleh karenanya perlu dilakukan upaya guna
mengindentifikasi penyebab tingginya penggunaan energi listrik di PKS. Dampak
dari nilai konsumsi listrik yang diatas standar bisa mengindikasikan adanya
pemborosan energi atau penggunaan beban yang besar, tetapi perlu pula ditinjau
terlebih dahulu dari pembebanan yang ada, selain itu konsumsi listrik yang tinggi
bisa menyebabkan tingginya biaya operasional jika penyumbang energi listrik
banyak ditanggung dari generator. konsumsi energi listrik yang di perlukan
semakin tinggi. Parameter umum konsumsi energi listrik di pabrik pengolahan
kelapa sawit yakni sebesar 17 – 19 kWh/ton TBS. Total daya yang diperlukan
untuk stasiun pengolahan kernel 761.890 W dan pemakaian arus listrik 612,78 A
untuk memproduksi buah kelapa sawit 50 Ton/jam.