Abstract:
Mesin pendingin yang paling banyak digunakan saat ini adalah
mesin pendingin yang beroperasi dengan siklus kompresi uap (SKU). Pada
siklus refrigeran akan tersirkulasi melalui empat komponen utama yaitu
kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Alat ekspansi
berfungsi mengekspansikan cairan refrigeran bertekanan dan bertemperatur
tinggi dari kondensor sampai tekanan dan temperatunya rendah serta
mengatur pemasukan refrigeran sesuai dengan beban pendinginan yang
dapat dilayani oleh evaporator. Pada pokok permasalahan bagaimanakah
sistem kontrol katup ekspansi sebagai pengendali temperatur chiller dan
berapakah selisih temperatur yang dicapai terhadap kualitas produk. Katup
ekspansi termostatik dengan katup solenoid mempunyai nilai COP antara
7,08 hingga 14,1, sedangkan katup ekspansi termostatik tanpa katup
solenoid mempunyai nilai COP antara 17,5 hingga 16,6. Sehingga katup
ekspansi termostatik dengan menggunakan katup solenoid ketika digunakan
pada sistem pendingin water chiller mempunyai performansi dan efek
pendinginan yang lebih baik dibandingkan dengan tidak menggunakan
katup solenoid. Pada katup ekspansi dengan menggunakan katup solenoid
dapat menyerap kalor sebesar 28764 BTU/H, dengan temperatur 10 oC
sedangkan dengan tidak menggunakan katup solenoid hanya dapat
menyerap kalor sebesar 13705 BTU/H dengan temperatur 14 – 18 oC,
perbedaan penyerapan kalor ini akan berdampak pada kualitas produk itu
sendiri.