Abstract:
Dalam pemilihan metode yang akan digunakan untuk perencanaan konstruksi
jalan,diperlukan pengetahuan dan keahlian mengenai segala hal yang berhubungan
dengan perencanaan lapisan perkerasan lentur.Untuk perencanaan tebal lapis
perkerasan lentur pada jalan Agusen Blangkejeren, penulis akan membandingkan
perhitungan dengan menggunakan dua metode yaitu metode Analisa Komponen
(metode Bina Marga ’87) dan metode AASHTO guna untuk mendapatkan tebal
perkerasan yang efisien.Kedua metode tersebut bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana perbedaan terhadap perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya.
Untuk metode Bina Marga dengan umur rencana 10 tahun dan 20 tahun sedangkan
untuk metode AASHTO umur rencananya adalah 20 tahun. Dari hasil perhitungan
dan analisa untuk lapisan perkerasan dengan menggunakan Metode Bina Marga
pada tahun ke-10 didapat lapisan pondasi bawah bawah = 10 cm, lapisan pondasi
atas = 20 cm dan lapisan permukaan = 5 cmdan pada tahun ke-20 didapat lapisan
pondasi bawah = 10 cm, lapisan pondasi atas = 20 cm dan lapisan permukaan = 8
cm. Sedangkan dengan menggunakan metode AASHTO dengan lapisan yang
sama pada tahun ke-20 didapat tebal lapisan permukaan = 7 cm.