Abstract:
Pada studi kasus yang di laksanakan di PT. Pertamina EP Asset 1
Pangkalan Susu Field, dimana perusahaan ini merupakan suatu perusahaan yang
bergerak di bidang migas yang pasti tidak terlepas dari masalah yang
berhubungan dengan efektivitas mesin/peralatan yang diakibatkan oleh faktor six
big losses. Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah efektif dan efisien dalam
pemeliharaan mesin dan peralatan untuk mencegah masalah yang terjadi pada
mesin tersebut. Total Productive Maintenance (TPM) merupakan suatu prinsip
manajemen yang dikembangkan di Jepang yang dapat digunakan untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi pada perusahaan. Akibat tidak
tepatnya suatu perusahaan dalam penanganan dan pemeliharaan mesin akan
mengakibatkan kerugian-kerugian yang disebut dengan six big losses terdiri dari
breakdown losses, set up and adjustment losses, reduced speed losses, idling and
minor stoppages, rework losses dan yield scrap losses. Tahapan pertama yang
dilakukan dalam peningkatan efisiensi produksi adalah dengan melakukan
pengukuran efektivitas mesin kompresor dengan menggunakan metode overall
equipment effectiveness (OEE) yang kemudian dilanjutkan dengan pengukuran
OEE six big losses untuk mengetahui besarnya efisiensi yang hilang akibat
pengaruh faktor dari six big losses tersebut. Kesimpulan yang dapat diambil pada
mesin kompresor K-802-B bahwa nilai OEE untuk priode Januari 2016 0%,
Februari 88%, Maret 79%, April 97%, Mei 97%, Juni 98%, Juli 97%, dan
Agustus 67%. Adapun yang mempengaruhi tidak tercapainya efektivitas mesin
adalah faktor dari breakdown losses yaitu mencapai 78.7 %.