dc.description.abstract |
Penelitian ini mencakup dua permasalahan, yaitu dampak erupsi gunung
sinabung terhadap petani kopi dan kelayakan usahatani kopi. Dimana aspek sosial
meliputi profesi, nilai budaya dan sikap mental serta pendapatan, permasalahan ini
dianalisis menggunakan metode analisis deskriftip. Sedangkan permasalahan
kedua menganalisis layak atau tidak layaknya usahatani kopi tersebut,
permasalahan ini dianalisis menggunakan rumus Analisis R/C ratio.
Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat desa Perbaji pasca erupsi
gunung Sinabung tetap bertahan sebagai petani kopi, Walau pendapatan
mengalami penurunan namun keadaan tersebut tidak menjadi alasan untuk alih
profesi, hal ini diperkuat dengan tradisi adat yang dipegang dengan baik oleh
masyarakat disana. Nilai budaya dan sikap mental masyarakat desa Perbaji pasca
erupsi gunung Sinabung dijaga dengan baik, masyarakat semakin erat dalam
bergotong royong serta membentuk kelompok pengurangan resiko bencana (PRB)
yang tujuannya untuk membiasakan mereka waspada akan bencana. Pendapatan
masyarakat desa Perbaji pasca erupsi gunung Sinabung mengalami penurunan
sekitar 32,46 % dari yang sebelumnya Rp 12.444.400 menjadi Rp 8.404.400. Penurunan
ini disebabkan oleh produksi kopi yang menurun karena banyaknya tanaman kopi yang
rusak dan bunga kopi yang rontok.
Permasalahan yang kedua adalah kelayakan usahatani kopi. Apakah
usahatani layak atau tidak untuk diusahakan pasca erupsi gunung sinabung. Dari
hasil perhitungan didapat nilai R/C sebesar 7,19, Nilai 7,19 > 1, sehingga
diketahui berdasarkan kriteria yaitu R/C > 1 yang artinya usahatani kopi layak
untuk diusahakan. Dari hasil perhitungan didapat nilai B/C sebesar 6,19, dimana
nilai 6,19 > dari 1, sehingga diketahui berdasarkan kriteria yaitu B/C > 1, yang
artinya usahatani kopi ini sudah menguntungkan atau efisien. Dari perhitungan
R/C dan B/C usahatani kopi Desa Perbaji Kecamatan Tiganderket Kabupaten
Karo pasca erupsi Sinabung layak untuk diusahakan. |
en_US |