dc.description.abstract |
Kebutuhan air perkotaan semakin besar akibat dari peningkatan jumlah penduduk
dan perubahan fungsi lahan menyebabkan tidak adanya lagi lahan untuk
penyerapan air hujan sehingga limpasan air hujan meningkat. Selama ini di
Kecamatan Medan Belawan, air hujan yang melimpas hanya dialirkan ke saluran
pembuangan untuk dibuang ke saluran perkotaan. Air hujan terbuang tanpa
dimanfaatkan untuk kebutuhan air baku. Untuk itu perlu dilakukannya konservasi
air dengan upaya panen air hujan, dimana air hujan yang di panen dapat
dimanfaatkan untuk kebutuhan air baku di kecamatan Medan Belawan salah
satunya pada gedung perkantoran di wilayah tersebut. Sehingga dapat mengurangi
pemakaian air dari PDAM yang biayanya terbilang cukup mahal. Data yang
dikumpulkan berupa luas atap gedung perkantoran dari pemodelan bangunan
dengan menggunakan software Autocad 2012 dan Sketchup 2015, data curah
hujan harian maksimum dari BMKG Sampali dan kebutuhan air yang diperlukan.
Dari hasil analisa didapatkan kapasitas bak penampung pada gedung perkantoran
sebesar 100m³, dapat menghemat pemakaian air PDAM selama 12 bulan. Dari
hasil analisa dapat disimpulkan penggunaan air hujan dapat menghemat air dari
PDAM sebesar 78% biaya yang dapat di hemat sebesar Rp 7,093,655 dalam
waktu 12 bulan, dari normalnya biaya pembayaran air PDAM yang dikeluarkan
sebesar Rp 8,378,424 dalam waktu 12 bulan |
en_US |