dc.description.abstract |
Di negara yang sedang berkembang, khususnya Indonesia, banyak terjadi
pembangunan, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh swasta. Dalam
mendesain suatu bangunan, struktur bangunan tersebut harus mampu menahan
gaya- gaya vertikal (beban gravitasi) maupun gaya- gaya horizontal (beban
gempa) baik gempa dengan skala tunggal maupun berulang.. Gempa
menyebabkan struktur bertingkat tinggi rawan terhadap terjadinya simpangan
horizontal (drift). Simpangan horisontal (horizontal drift) adalah perpindahan
lateral relatif antara dua tingkat bangunan yang berdekatan, atau mudahnya
dikatakan simpangan mendatar tiap tiap tingkat bangunan (horizontal story to
story deflection). Studi ini mempunyai tujuan membandingan besarnya simpangan
dengan lantai berbeda namun tetap dalam dimensi yang sama pula masing-masing
struktur gedung. Model gedung yang dianalisis merupakan gedung beraturan
berbentuk segi 4 dengan Model 1 adalah struktur gedung 3 lantai dan Model 2
adalah Struktur gedung 6 lantai. Perhitungan analisis menggunakan software
ETABS versi 15 (Elastis) dan RUAUMOKO2D (Inelastis). Hasil analisis ini
adalah simpangan masing-masing gedung dan simpangan antar tingkat
maksimum. Dari hasil analisis ini digunakan untuk mengontrol kinerja batas
ultimit struktur. Studi ini menghasilkan kesimpulan bahwa Model 2 memiliki
simpangan lebih besar dibandingkan dengan Model 1 dengan kata lain semakin
rendah gedung maka semakin kecil pula simpangan gedung tersebut atau lebih
kaku. |
en_US |