Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan
pemecahan masalah siswa yang di ajar dengan menggunakan model pembelajaran
kookpratif tipe Group Investigation bila dibandingkan dengan model pembelajaran
Problem Bassed Learning pada pokok bahasan pada sistem persamaan Linier Dua
Variabel di kelas VIII SMP Amal bakti Medan Tahun Pelajaran 2016 / 2017.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Amal Bakti
Medan Tahun Pelajaran 2016 /2017. Sedangkan sampel dalam penelitian ini terdiri
dari 2 kelas masing-masing 38 orang siswa pada kelas VIII-1 sebagai kelas
eksperimen dan kelas VIII-2 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen menggunakan
model pembelajaran Problem Bassed Learning. Jenis penelitian ini adalah ekperimen
dengan memberikan perlakuan pada kelompok sampel penelitian kemudian diberikan
pretes dan postes,sebagai alat pengumpul data digunakan instrument tes dalam bentuk
tes uraian,yaitu untuk soal pretes dan postes masing-masing sebanyak 3 soal dan telah
dinyatakan valid oleh tim ahli. Sebelum penguji hipotesis terlebih dahulu diuji
normalitas dan homogenitas tes. Normalitas diuji dengan menggunakan teknik
Lilliefors dan homogenitas dengan menggunakan uji F. Dari pengujian yang
dilakukan diperoleh bahwa kedua sampel berdistribusi normal dan homogen.Dari
analisa data selisih pretes dengan postes kemampuan pemecahan masalah siswa
dengan menggunakan uji-t pada taraf = 0,05 diperoleh yaitu
2,2641 1,667 sehingga untuk uji hipotesisnya ditolak dan diterima. Maka
dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa yang diajar dengan model pembelajaran koopratif tipe Group Investigation
berbeda dengan model Problem Bassed Learning. Dengan demikian terdapat
perbedaan yang berarti antara kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kookprattif Tipe Group
Investigation dan model pembelajran Problem Bassed Learning.