Abstract:
Pola pengajaran yang selama ini digunakan guru belum mampu membantu siswa
dalam menyelesaikan soal – soal berbentuk masalah,mangaktifkan siswa dalam
belajar, memotivasi siswa untuk mengemukan ide atau pendapat mereka, dan bahkan
para siswa masih enggan untuk bertanya pada guru jika mereka belum paham
terhadap materi yang disajikan guru. Disamping itu juga, guru senantiasa dikejar oleh
target waktu untuk menyelesaikan setiap pokok bahasan tanpa memperhatikan
kompetensi yang dimiliki siswanya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
belajar matematika menggunakan model Scramble pada siswa SMP Muhammadiyah
06 Belawan T.P 2016/2017 Efektif ditinjau dari ketuntasan belajar siswa, aktivitas
belajar siswa, kemampuan guru mengelola pembelajaran dan respon siswa. Dari hasil
penelitian analisis keefektifan, dalam indikator Ketuntasan Belajar matematika
menunjukkan bahwa, pada pertemuan keempat, ketuntasan belajar klasikal siswa
berkisar pada 84,61% dan berada pada kategori Tuntas. Dari indikator Aktivitas
Belajar Siswa menunjukkan bahwa, pada pertemuan pertama persentase aktivitas
belajar siswa adalah 45% dan dengan kategori Tidak Aktif. Pada pertemuan kedua,
persentase aktivitas belajar siswa adalah 49% dan dengan kategori Tidak Aktif. Pada
pertemuan ketiga persentase aktiiftas belajar siswa adalah 73% dengan kategori
Aktif. Pada pertemuan terakhir persentase aktifitas belajar siswa adalah 83% berada
pada kategori aktif. Dari indikator Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran
menunjukkan bahwa, pada pertemuan pertama persentase dari skor yang diperoleh
adalah 6.5% dan berada pada kategori Baik. Sedangkan pada pertemuan kedua,
persentase dari skor yang diperoleh adalah 68,75% dan berada pada kategori Baik.
Pada pertemuan ketiga persentase kemampuan guru mengelola pembelajaran adalah
86,25% dengan kategori sangat baik, dan pada pertemuan terakhir persentase
kemampuan guru mengelola pembelajaran adalah 96,25% berada pada kategori
sangat baik. Dari indikator Respon Siswa menunjukkan bahwa, pada pertemuan
pertama persentase respon siswa adalah 49% dan dengan kategori direspon Tidak
Positif. Sedangkan pada pertemuan kedua, persentase respon siswa adalah 50% dan
dengan kategori direspon Tidak Positif. Pada pertemuan ketiga persentase respon
siswa adalah 76% pada kategori Cukup Positif dan pada pertemuan terakhir
persentase respon siswa adalah 85% pada kategori positif. Berdasarkan rincian hasil
penelitian diatas, maka belajar matematika menggunakan model Scramble pada siswa
SMP Muhammadiyah 06 Belawan T.P 2016/2017 efektif pada materi bilangan
kubus dan balok ditinjau dari ketuntasan belajar siswa, aktivitas belajar siswa,
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dan respon siswa.