Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
setelah mendapatkan pembelajaran dengan model discovery learning dan kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan model
problem based learning. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika anatara siswa yang
mendapatkan model discovery learning dengan model problem based learning. Populasi pada
penelitian ini adalah siswa kelas X di salah satu sekolah menengah atas di kabupaten
Langkat. Sampelnya adalah siswa kelas X Mia 1 sebagai kelas eksperimen 1 dan siswa kelas
X Mia 2 sebagai kelas eksperimen 2 yang masing-masing berjumlah 47 dan 45 orang.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain
Two Group Post Test Only. Instrumen yang digunakan adalah soal tes tentang pemecahan
masalah matematika. Berdasarkan temuan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa, pada
taraf signifikan 𝛼 = 0,05 diperoleh nilai probabilitas (Sig.) 0,033 < 0,05 maka H0 Ditolak.
Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan pemecahan masalah
matematika antara siswa yang mendapat model discovery learning dan model problem based
learning. Walaupun demikian, kualifikasi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
yang memperoleh pembelajaran dengan model discovery learning maupun siswa yang
memperoleh pembelajaran dengan model problem based learning, keduanya termasuk
kategori sedang.