dc.description.abstract |
Film yang baru-baru ini menarik perhatian adalah film Gangster karya Fajar Nugros.
Menurut penulis Film ini menceritakan tentang seorang anak laki-laki bernama Jamroni yang
diangkat oleh seorang pasangan suami istri. Kehidupan barunya tidak juga membuat ia menjadi
pribadi yang baik. Perilaku keras dari sang ayah dan ibu sering ia dapati. Kandang kambing
adalah tempat dimana ia mendapat hukuman dari sang Ayah dan Ibu. Tetapi tekad jamroni untuk
hidup cukup kuat. Didalam kandang kambing, ia giat berlatih bela diri pencak silat sampai
setelah dewasa dan ia (jamroni) menguasai bela diri tersebut. Akhirnya memutuskan untuk
mencari orang tua kandungnya. Ia pergi ke Kota besar Jakarta. Dijakarta ia banyak bertemu
dengan orang-orang jahat dan kasar. Banyak perkelahian, banyak penjahat, mafia Ormas dan
baku hantam dan lain sebagainya.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan sebuah permasalahan
sebagai berikut : Bagaimana adegan atau scane yang mempresentasikan nilai-nilai kekerasan
pada film Gangster. Tujuan penelitian ini adalah Bagaimana film Gangster mengkonstruksikan
nilai-nilai kekerasan yang terepresentasi dari agedan-adegan film tersebut. Penelitian yang
digunakan menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu penelitian dengan paradigma
interpretatif untuk memahami fenomena sosial yang memfokuskan pada alasan tindakan sosial.
Oleh karena itu penelitian ini juga disebut dengan penelitian yang bersifat Subjektif, dengan
tujuan untuk mengekplorasi obyek penelitian sehingga nantinya akan didapatkan pesan dan
maksud pada setiap bagian dari obyek yang diteliti.
Pierce mengemukakan teori segitiga makna atau triangle meaning yang terdiri dari tiga
elemen utama, yakni tanda (sign), object, dan interpretant. Tanda adalah sesuatu yang berbentuk
fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk
(merepresentasikan) hal lain di luar tanda itu sendiri. Tanda menurut Pierce terdiri dari Simbol
(tanda yang muncul dari kesepakatan), Ikon (tanda yang muncul dari perwakilan fisik) dan
Indeks (tanda yang muncul dari hubungan sebab-akibat)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak adegan yang mengandung nilai kekerasan
pada film Gangster. Tindak kejahatan di publish di film ini. Kemudian adanya perkelahian antar
sesama wanita dan antar wanita dengan pria, kemudian komunitas-komunitas yang tergabung
kedalam geng-geng mafia, kekerasan perilaku kepada anak dan memakai alat-alat yang
seharusnya tidak digunakan untuk berkelahi seperti payung, meja, kursi dan lain sebagainya. |
en_US |