dc.description.abstract |
Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki potensi gempa yang sangat
kuat ditambah dengan pertambahan penduduk yang semakin meningkat
mendorong banyaknya pembangunan yang dilakukan secara vertikal, sehingga
akan sangat rawan terhadap beban lateral. Indonesia membutuhkan bangunan
yang mampu untuk menahan beban lateral dengan menggunakan sistem penahan
lateral, salah satunya menggunakan sistem stuktur bresing eksentrik yang
memiliki kelebihan yaitu membatasi kelelehan geser yang terjadi dengan link
pendek. Pada perencanaan stuktur baja SRPMK ini mengacu pada, SNI
7860:2015 “Ketentuan Seismik untuk Stuktur Baja Pada Bangunan Gedung”, SNI
1729:2015 “Tata Cara Perencanaan Stuktur Baja Untuk Bangunan Gedung”, SNI
1727:2013 “Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Stukur
Lain”, dan SNI 1726:2012 “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk
Rumah dan Gedung”. Pemodelan dan analisis stuktur menggunakan program
ETABS v16, dari analisis yang telah dilakukan diperoleh tebal pelat lantai 14 cm
dan pelat atap 13 cm, dimensi kolom yang digunakan baja H 498.432.45.70,
dimensi balok induk WF 450.300.11.18, dimensi balok anak WF 250.125.6.9,
dimensi bresing H 200.200.8.12 dan dimensi balok link H 450.300.11.18 dengan
panjang link 100 cm. |
en_US |