Abstract:
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan manusia akan transportasi dari waktu
ke waktu akibat semakin banyaknya kegiatan-kegiatan yang membutuhkan jasa
transportasi sehingga bertambah pula intensitas pergerakan lalu lintas antar kota
antar provinsi (AKAP). Contohnya perjalanan masyarakat di sekitar kota Medan
yang melakukan perjalanan ke Subulussalam semakin hari semakin bertambah.
Penelitian ini merupakan studi kasus dengan menggunakan metode survei dan
wawancara kepada supir dan penumpang, dimana pengambilan sampel dilakukan
secara langsung. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.
Penelitian ini membahas mengenai kinerja angkutan umum yang melayani trayek
Medan – Subulussalam, sehingga diperoleh kinerja pelayanan angkutan yang
memadai. Dalam penelitian ini yang dilakukan adalah identifikasi kinerja
angkutan bus kecil ditinjau dari tingkat efektifitas dengan parameter aksesibilitas,
kecepatan rata-rata dan frekuensi headway. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa kinerja angkutan umum bus sudah efektif bila ditinjau dari segi kecepatan
rata-rata, tingkat operasional dan frekuensi atau headway. Oleh sebab itu penulis
harus meneliti bagaimana kinerja pelayanan dan kebutuhan jumlah armada pada
kebutuhan akan transportasi yang tinggi pada angkutan umum bus antar kota antar
provinsi (AKAP) yang melayani trayek Medan – Subulussalam. Dengan
kecepatan rata-rata CV.Himpak, CV.BTN, CV.Nusintra, CV.Raja Taksi dan
CV.Anugerah adalah 37,46 km/jam dan apabila dibandingkan dengan standart
yang diberikan oleh Pemerintah melalui UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan bahwa kecepatan paling tinggi 80 km/jam, maka
kecepatan rata-rata bus CV.Himpak, CV.BTN, CV.Nusintra, CV.Raja Taksi dan
CV.Anugerah trayek Medan – Subulussalam dan sebaliknya belum efektif. Dan
masih perlu meningkatkan pelayanan bagi para penumpang selama menunggu di
stasiun bus, yaitu berupa perbaikan fasilitas-fasilitas umum yang ada.