dc.description.abstract |
Film Toba Dreams menceritakan tentang tentang kisah cinta yang terlalu
mencintai. Cinta yang kadang tersesat dalam menemukan kebenaran. Seperti
Sersan Mayor Tebe yang mendidik anak-anaknya layaknya pasukan tempur
karena cintanya yang luar biasa kepada mereka. Maka ketika Ronggur, anak
sulungnya menjadi pemberontak dalam keluarga, terjadilah konflik mendalam
antara ayah dan anak. Ronggur yang sesungguhnya mewarisi tabiat keras ayahnya
menemukan cinta dalam diri Andini, seorang wanita Jawa yg berbeda agama.
Film ini adalah tentang mimpi Sersan Mayor Tebe yang ingin hidup
dengan tenang dan damai mengandalkan uang pensiunan tentara dan memilih
pulang untuk membangun kampung halamannya. Tapi Ronggur menolak, ia ingin
membuktikan bahwa selama ini ayahnya salah memilih jalan hidup. Dengan
penuh siasat Ronggur menjelma menjadi pentolan mafia narkoba dan merebut
Andini dari orangtuanya yang tak merestui hubungan mereka. Alur cerita yang
mengisahkan realita masyarakat, kerasnya sesorang sersan mendidik anaknya dan
lokasi pengambilan film yang dilakukan di Danau Toba, Sumatera Utara membuat
para masyarakat Medan memiliki rasa penasaran dan keingintahuan akan cerita
dari film tersebut. Maka dari keterangan alur cerita diatas, penulis ingin
menjadikannya sebagai latar belakang dari judul skripsinya.
Penelitian ini akan mengkhususkan pada bagaimana sebenarnya “Persepsi
Masyarakat Mengenai Film Toba Dreams Pada Ibu-Ibu Rumah Tangga Di Gang
Masjid Kelurahan Kampung Baru Medan”. Adapun pembatasan masalah dalam
penulisan skripsi ini, adalah sebagai berikut : “Kajian dari film yang diambil
adalah tentang pola fikir orang tua dalam mendidik anak”. Metode yang dipakai
pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, adalah teknik deskriptif
yang menggambarkan kenyataan/kejadian apa adanya yang sesuai dengan hasil
sebenarnya dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif
yaitu dengan cara menggunakan cara berfikir yang dimulai dan hal-hal yang
khusus (fakta empiris) menuju hal-hal yang umum (tataran konsep).
Hasil penelitian dari latar belakang diatas menunjukkan bahwa pola didik
Sersan Mayor Tebe kepada anak-anaknya terlalu keras. Mereka di didik seperti
tentara kemiliteran dikarenakan rasa sayangnya kepada anak-anaknya. Menurut
para ibu rumah tangga, metode seperti ini membuat dampak buruk bagi dirinya
kelak. Salah satunya Ronggur anak sulungnya yang menjadi mafia narkoba.
Menurut para ibu rumah tangga pola didik yang benar dalam mendidik anak ialah
dengan kedekatan emosional, komunikasi yang intens, serta mengajarkan nilai
tanggung jawab dan sabar dalam memberikan edukasi dengan cara yang inovatif,
kreatif tetapi tetap sambil bermain agar anak-anak tidak merasa bosan dan senang. |
en_US |