Abstract:
PT.GARAM (Persero) Wilayah Pemasaran Sumatera Utara & NAD di
Medan adalah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dimana
perusahaan tersebut bergerak dibidang distributor garam. Permasalahan yang
timbul dalam penelitian ini, dimana didalam kegiatannya perusahaan belum
mengelola dengan baik persediaannya disebabkan struktur organisasi pemisahan
tanggung jawab fungsional dalam pelaksanaanya belum dilakukan secara tegas,
karena masih terdapat penggabungan fungsi/wewenang untuk melaksanakan suatu
kegiatan yang seharusnya fungsi penerimaan dan penyimpanan dipisahkan.
Rangkap tugas menyebabkan pengelolaan persediaan barang jadi kurang
maksimal, sehingga terjadinya selisih persediaan barang jadi. Untuk mengatasi
masalah tersebut sistem pengendalian intern sangat dibutuhkan di perusahaan
guna meminimalisir terjadinya selisih persediaan barang jadi antara data akuntansi
dan kartu persediaan dengan stock fisik. Penelitian yang dilakukan pada
perusahaan menggunakan metode penelitian deskriptif. Penulis menggunakan
teknik pengumpulan data, yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil
penelitian yang diperoleh pada PT.GARAM (Persero) Wilayah Pemasaran
Sumatera Utara & NAD yaitu sistem pengendalian intern persediaan barang jadi
yang diterapkan oleh PT.GARAM (Persero) Wilayah Pemasaran Sumatera Utara
& NAD kurang memadai, karena terdapat adanya selisih persediaan barang jadi
antara data akuntansi dan kartu persediaan dengan stock fisik, adanya rangkap
tugas dan tidak diotorisasinya form penjualan dan pengeluaran barang dari
gudang oleh kepala fungsi yang berwenang.