dc.description.abstract |
Jembatan penyeberangan orang difungsikan sebagai prasarana untuk
menghindarkan konflik antara pejalan kaki dengan lalu lintas yang dapat
mengganggu kelancaran berlalulintas, keselamatan dan kenyamanan
penyeberangan. Kota Sibolga memiliki dua jembatan penyeberangan yang belum
terfungsikan dengan baik, hal itu disebabkan dari banyaknya fasilitas jembatan
yang tidak terawat dan rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
efektivitas penggunaan jembatan penyeberangan orang di Kota Sibolga yang
ditinjau dari jumlah penyeberangan (P), volume lalulintas (V) dan pendapat
responden. Tingkat efektivitas penggunaan jembatan penyeberangan pada
jembatan penyeberangan orang pertama (JPO-I) tergolong “tidak efektif” dengan
nilai persentase sebesar 23.61%, sedangkan pada jembatan penyeberangan orang
kedua (JPO-II) efektivitasnya tergolong “sangat tidak efektif” dengan nilai
persentase sebesar 1.01%. Adapun hasil analisis yang diperoleh untuk kedua
jembatan penyeberangan, nilai PV
, dengan P berada pada 100-1250
orang/jam dan V berada pada 2000-5000 kendaraaan/jam, maka sesuai dengan
keputusan Direktorat Jendral Bina Marga tahun 1995, fasilitas penyeberangan
yang sesuai untuk JPO-I dan JPO-II adalah fasilitas penyeberangan zebra cross.
Dari hasil penilaian pejalan kaki menggunakan skala likert, diperoleh nilai ratarata
total untuk masing-masing JPO-I dan JPO-II sebesar 2.89 dan 2.28 dan
efektivitasnya dikategorikan rendah. Dari hasil analisa regresi sederhana
menggunakan spss.16 diperoleh bahwa fasilitas jembatan mempengaruhi
efektivitas penggunaan jembatan penyeberangan pertama (JPO-I) sebesar 60.2%
dengan besarnya hubungan sebesar 0.776, sedangkan pada jembatan
penyeberangan kedua (JPO-II) fasilitas jembatan mempengaruhi efektivitas
penggunaan jembatan penyeberangan kedua (JPO-II) sebesar 17.9% dengan
besarnya hubungan sebesar 0.424. |
en_US |