Abstract:
Poros engkol merupakan salah satu bagian dari komponen mesin yang menerima
beban dari hasil pembakaran diruang bakar, kemudian diteruskan ke fly wheel (
roda gila ) setelah itu ke propeller shaft ( poros propeller ) sehingga kendaraan
dapat berjalan. Beberapa kendaraan yang bermuatan berat seperti truk sering
mengalami kegagalan. Kegagalan ini berupa patahnya poros engkol, keausan yang
terjadi pada crank journal, crank pin dan balance weight. Dalam studi numerik ini
dilakukan penggambaran menggunakan software catia sedangkan pengujiannya
menggunakan software ansyss dengan berfokus pada konsentrasi tegangan. Ada 3
merk pabrikan yang dilakukan dalam studi numerik ini yaitu hino, mitsubhisi dan
mercedez benz. Tipe dari masing – masing merk tersebut adalah tipe FM 260 TH
dengan beban torsi maksimum 745,3 N.m, tipe 6M70T3 dengan beban torsi
maksimum 1618 N.m dan AXOR 1623C dengan beban torsi maksimumnya 810
N.m. Hasil simulasi diperoleh dengan membandingkan 3 merk pabrikan poros
engkol dengan pembebanan pada setiap crank pin sebesar 124,2 N.m, 269,66 N.m
dan 135 N.m. Dari hasil simulasi metode statis diperoleh bahwa konsentrasi
tegangan yang paling besar terjadi pada poros engkol ke 3 ( mercedez benz )
dengan nilai konsentrasi tegangan sebesar 0,0052306 pa. Hal ini menunjukkan
bahwa tekanan yang besar dan ukuran yang panjang tidak terlalu berpengaruh
terhadap konsentrasi tegangan, melainkan kedekatan jarak beban torsi yang
diterima