Abstract:
Pengelasan (welding) adalah teknik penyambungan logam dengan cara
mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa logam
penambah dan menghasilkan logam kontinyu. Di dalam dunia teknik pengelasan
atau dunia industri saat ini baja karbon rendah merupakan salah satu logam yang
sering digunakan dalam pembangunan konstruksi. Salah satu masalah yang sering
terjadi dalam penggunaan baja sebagai bahan dasar konstruksi adalah baja
mempunyai sifat yang mudah mengalami patahan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana sifat mekanik hasil pengelasan TIG dengan variasi sudut
kampuh v. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental dan jenis
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Untuk memperoleh hasil tentang
analisis besarnya kekuatan tarik baja ST37 yang telah mengalami pengelasan TIG
dengan variasi sudut kampuh, data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis deskriptif, yakni menjabarkan perbandingan spesimen yang diberi
perlakuan secara berbeda-beda ketika proses pengelasannya. Nilai dari hasil uji
kekuatan tarik setiap kelompok di rata-rata kemudian di bandingkan dengan nilai
rata-rata uji kelompok yang lain. Hasil perbandingan uji kekuatan tarik dan
kelompok kemudian dianalisis. Dari penelitian diperoleh nilai tegangan () ratarata
sudut kampuh 60
0
sebesar 448,708 N/mm
2
dan sudut kampuh 70
0
sebesar
2
396,31 N/mm
. Nilai regangan () rata-rata pada spesimen sudut kampuh 60
0
sebesar 5,99% dan sudut kampuh 70
0
sebesar 4,49 %. Nilai modulus elastisitas
(E) rata-rata sudut kampuh 60
0
sebesar 74,917 N/mm
2
dan sudut kampuh 70
0
2
sebesar 88,258 N/mm
. Dari pengujian ini dapat disimpulkan bahwa besarnya
sudut kampuh v tunggal yang dipakai saat pengelasan sangat berpengaruh
terhadap ketangguhan nilai uji tarik suatu specimen hal ini dapat diperkuat dengan
data hasil uji tarik.