Abstract:
Pendahuluan: World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa tinea kapitis adalah infeksi infantil tersering kedua yang terjadi setelah pioderma dan hingga saat ini masih sedikit penelitian tinea kapitis yang dilakukan di kota Medan. Penelitian yang dilakukan sebelumnya di rumah sakit RSUP H.Adam Malik pada tahun 2009-2014 hanya meneliti umur terbanyak yaitu 11-15 tahun (43,8%), tipe tinea kapitis terbanyak yaitu kerion (40,6%) dan etiologi tinea kapitis yaitu Microsporum (75%). Berdasarkan pendahuluan tersebut, peneliti ingin meneliti lebih lanjut profil tinea kapitis di salah satu rumah sakit di kota Medan. Tujuan: Mengetahui profil tinea kapitis di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan periode 2014-2017. Metode: Jenis penelitian deskriptif dengan desain penelitian cross sectional dengan pendekatan retrospektif dari data sekunder pasien tinea kapitis yang berobat di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan periode 2014-2017. Hasil: Hasil dari penelitian terdapat 18 pasien tinea kapitis. Umur awitan 0 tahun sampai lebih 65 tahun, persentase tertinggi (27,8%) pada golongan umur 5-11 tahun. Kejadian tinea kapitis perempuan ( 61,1%) lebih sering daripada laki-laki (38,9%). Tempat tinggal pasien tinea kapitis terbanyak berada di kota Medan (77,8%). Keluhan utama terbanyak adalah kulit kepala bersisik (55,6%). Kesimpulan: Umur pasien tinea kapitis banyak terjadi pada umur anak-anak (5-11 tahun), jenis kelamin perempuan kejadiannya lebih banyak dari pada laki-laki, keluhan utama tersering yaitu kulit kepala bersisik.