Abstract:
Sarang lebah (Honeycomb) adalah struktur buatan manusia yang mempunyai
geometri yang berbentuk segi enam beraturan dengan panjang dan dan sisi sudut
yang sama. Bentuk ini memungkinkan material memiliki bobot minimal dengan
kekakuan dan daya tahan yang tinggi namun tetap memiliki biaya produksi yang
rendah. Uji bending adalah salah satu jenis pengujian material yang dilakukan
untuk menentukan sifat mekanik suatu teknik material. Dalam prakteknya masih
ada beberapa praktisi yang memperhatikan aspek pengujian bahan dan pengaruh
variasi dalam dimensi spesimen untuk membengkokkan data hasil tes. Untuk alat
uji lentur dirancang untuk mempelajari pengaruh variasi dalam dimensi spesimen
pada lengkungan uji. Pengujian dilakukan menggunakan alat uji dengan alat lentur
sistem hidrolik. Pengujian spesimen uji dengan 2 ukuran hexagonal yang berbeda,
yaitu ukuran 2 mm dan 6 mm, dengan panjang (L) 210 mm lebar (b) 55 mm dan
tinggi (h) 20 mm. Metode yang digunakan dalam pengujian ini adalah tiga titik
lentur (3 Point Bending). Variasi tekanan bukaan katub hidraulik dan waktu yang
dibutuhkan hingga spesimen/benda uji untuk mendapatkan tekanan maksimum
dari pressstyle hidrolik. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variasi tekanan
bukaan katub dan penyatuan core dengan skin sangat mempengaruhi kekuatan
spesimen pada gaya tekan yang terjadi selama pengujian. Dari hasil data
pengujian tekan statik pada spesimen struktur sarang lebah ukuran 6 mm dengan 6
buah spesimen uji maka diperoleh hasil lendutan tertinggi pada percobaan
spesimen ke 4 dengan tekanan bukaan katub 2,5 dengan nilai lendutan 40,35 mm.
Sedangkan pada spesimen struktur sarang lebah dengan ukuran 2 mm dengan 6
buah spesimen uji maka diperoleh hasil lendutan tertinggi pada percobaan
spesimen ke 1 dengan tekanan bukaan katub 0,5 dengan nilai lendutan 36,32 mm.