Research Repository

Konsep diri anak-anak remaja dari keluarga broken home dan pengaruh perilaku komunikasi remaja di desa sei rotan

Show simple item record

dc.contributor.author Sitompul, Khairunnisa
dc.date.accessioned 2020-11-12T07:32:17Z
dc.date.available 2020-11-12T07:32:17Z
dc.date.issued 2018-03-20
dc.identifier.uri http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/10880
dc.description.abstract Konsep diri merupakan pandangan atau persepsi kita mengenai siapa diri kita dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita. Setiap manusia memiliki konsep dirinya masing-masing begitupun pada anak remaja yang termasuk dalam keluarga broken home ini. Pembentukan konsep diri bisa jadi berubah karena telah menjadi anak broken home atau sama ketika posisinya sebagai anak yang berasal dari keluarga yang utuh. Penilaian terhadap diri sendiri dapat menimbulkan berbagai perilaku yang berbeda-beda dari setiap orang termasuk pada anak remaja yang berasal dari keluarga broken home. Orang lain merupakan faktor yang sangat mempengaruhi dalam pembentukan konsep diri. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui konsep diri anak-anak remaja dari keluarga broken home dan pengaruh prilaku komunikasi remaja di Desa Sei Rotan. Penelitian ini menggunakan teori Self-consept yang diungkap kan oleh Centi dan Hurlock dan di laksana kan pada Februari–Maret 2018. Penelitian ini menggunakan teknikpengumpulan data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Informan padapenelitian ini adalah anak-anak remaja broken home yang ada di desa sei rotan yang mengalami keluarga broken home sebanyak 5 (lima) orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep diri anak dari remaja broken home, dapat dibedakan dalam dua kelompok tergantung sifat komunikasi dengan orang tua, jika komunikasi anak tersebut bagus dengan orang tua maka konsep dirinya positif, terbuka dan sarat norma dan nilai kehidupan yang disertai dengan contoh rill yang dilakukan antara ibu dan anak, yang membentuk konsep diri positif remaja seperti menerima diri sendiri dengan bijaksana, mengahrgai orang lain, pemaaf, sabar dan tidak minder. Namun jika komunikasi ibu remaja broken home menjalin komunikasi dengan anaknya secara negatif , jarang, tertutupdan seperti kemarahan, kebencian dan bahkan memberikan contoh yang tidak baik dalam kehidupan sehari-hari maka remaja dari keluarga broken home menjadi anak yang tidak menyukai dirinya sendiri, minder, tertutup, pemarah, sering membuat masalah di sekolah, dan konsep diri yang negatif lainya. en_US
dc.subject Psikologi komunikasi en_US
dc.subject Perilaku komunikasi en_US
dc.title Konsep diri anak-anak remaja dari keluarga broken home dan pengaruh perilaku komunikasi remaja di desa sei rotan en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account