dc.description.abstract |
Konsep diri merupakan pandangan atau persepsi kita mengenai siapa diri
kita dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain
kepada kita. Setiap manusia memiliki konsep dirinya masing-masing begitupun
pada anak remaja yang termasuk dalam keluarga broken home ini. Pembentukan
konsep diri bisa jadi berubah karena telah menjadi anak broken home atau sama
ketika posisinya sebagai anak yang berasal dari keluarga yang utuh. Penilaian
terhadap diri sendiri dapat menimbulkan berbagai perilaku yang berbeda-beda dari
setiap orang termasuk pada anak remaja yang berasal dari keluarga broken home.
Orang lain merupakan faktor yang sangat mempengaruhi dalam pembentukan
konsep diri. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui konsep diri
anak-anak remaja dari keluarga broken home dan pengaruh prilaku komunikasi
remaja di Desa Sei Rotan. Penelitian ini menggunakan teori Self-consept yang
diungkap kan oleh Centi dan Hurlock dan di laksana kan pada Februari–Maret
2018. Penelitian ini menggunakan teknikpengumpulan data dikumpulkan dengan
menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Informan padapenelitian ini
adalah anak-anak remaja broken home yang ada di desa sei rotan yang mengalami
keluarga broken home sebanyak 5 (lima) orang. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa konsep diri anak dari remaja broken home, dapat dibedakan dalam dua
kelompok tergantung sifat komunikasi dengan orang tua, jika komunikasi anak
tersebut bagus dengan orang tua maka konsep dirinya positif, terbuka dan sarat
norma dan nilai kehidupan yang disertai dengan contoh rill yang dilakukan antara
ibu dan anak, yang membentuk konsep diri positif remaja seperti menerima diri
sendiri dengan bijaksana, mengahrgai orang lain, pemaaf, sabar dan tidak minder.
Namun jika komunikasi ibu remaja broken home menjalin komunikasi dengan
anaknya secara negatif , jarang, tertutupdan seperti kemarahan, kebencian dan
bahkan memberikan contoh yang tidak baik dalam kehidupan sehari-hari maka
remaja dari keluarga broken home menjadi anak yang tidak menyukai dirinya
sendiri, minder, tertutup, pemarah, sering membuat masalah di sekolah, dan
konsep diri yang negatif lainya. |
en_US |