Abstract:
Tujuan utama dilakukannya penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui
perkembangan sosial emosional anak kelompok B di RA Rahmatullah Tanjung Morawa
sebelum dilakukannya tindakan kelas, untuk mengetahui penerapan kegiatan bermaian
kooperatif pada anak kelompok B di RA Rahmatullah Tanjung Morawa ketika
dilakukannya tindakan kelas, dan untuk mengetahui pengaruh positif dari penerapan
kegiatan bermain kooperatif terhadap peningkatan sosial emosional pada anak kelompok
B di RA Rahmatullah Tanjung Morawa setelah dilakukannya tindakan kelas. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subjek
penelitian anak kelompok B di RA Rahmatullah Tanjung Morawa dengan jumlah 15
orang anak. Alat pengumpulan data berupa lembar observasi kegiatan guru dan kegiatan
anak, yang dilaksanakan dalam 2 siklus dengan tahapan pada tiap siklusnya adalah
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Dari hasil penelitian yang dilakukan
maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan sosial emosional anak kelompok B di RA
Rahmatullah Tanjung Morawa sebelum dilakukannya tindakan kelas masih belum
maksimal sebab pada sebagian besar anak masih sulit untuk siap membantu teman, anak
masih enggan bekerjasama terlebih dengan teman yang tidak dekat dengannya, serta
masih munculnya egosentris anak ketika guru melakukan kegiatan bermain dengan alat.
Penerapan kegiatan bermaian kooperatif pada anak kelompok B di RA Rahmatullah
Tanjung Morawa dilakukan sebanyak dua siklus dimana kegiatan bermain kooperatif
yang dilakukan ada dua bentuk yaitu permainan ular naga dan permainan boin-boinan
yang dimainkan secara berkelompok dan kompetisi. Penerapan kegiatan bermain
kooperatif berpengaruh positif terhadap peningkatan sosial emosional pada anak
kelompok B di RA Rahmatullah Tanjung Morawa. Hal tersebut dibuktikan dengan
keberhasilan tindakan yang mengalami peningkatan sejak prasiklus hingga siklus II
dimana pada tahap prasiklus atau sebelum dilakukan kegiatan bermain kooperatif, sosial
emosional anak hanya mencapai 24,44 %. Kemudian terjadi peningkatan pada siklus I
menjadi 55,56 % namun masih belum maksimal karena belum mencapai indikator
keberhasilan sebesar 80 %, dan puncaknya terjadi peningkatan pada siklus II sebesar
86,67 % dengan kriteria baik sekali serta telah mencapai indikator keberhasilan yang
diinginkan.