Abstract:
Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui apakah dengan menerapan
model pembelajaran Brainstorming dengan menggunkan media Koran dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pkn di kelas VII-C di SMP
2 LIMA PULUH Tahun Pembelajaran 2017/2018” pada materi Pelanggaran HAM
di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Masyarakat dan Pelanggaran HAM dan
Pengadilan HAM. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Instrumen yang digunakan terdiri dari lembar observasi guru dan siswa.Teknik
pengumpulan data observasi dan data tes. Data tes dianalisis dengan menggunakan
rata-rata nilai dan persentase ketuntasan belajar secara klasikal. subjek penelitian
adalah siswa kelas VII-C SMPN 2 LIMA PULUH KAB.BATU BARA berjumlah
30 orang siswa/i. .Hasil belajar siswa kelas VII-C SMP Negeri 2 Lima Puluh pada
mata pelajaran Pkn Pelanggaran HAM di Lingkungan Keluarga, Sekolah,
Masyarakat dan Pelanggaran HAM dan Pengadilan HAM setelah diterapkan
metode Brainstorming yaitu pada Pos Test I (siklus I) siswa yang tuntas berjumlah
16 orang atau dengan persentase 53,33% dan siswa yang tidak tuntas berjumlah 14
orang atau dengan persentase 46,67% dengan nilai rata-rata kelas 74,16,
selanjutnya pada Pos Test II (siklus II) siswa yang tuntas berjumlah 27 orang atau
dengan persentase 90,00% dan siswa yang tidak tuntas berjumlah 3 orang atau
dengan persentase 10,00%. dengan nilai rata-rata kelas 80,66. Hal ini
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa semakin meningkat dan termasuk pada
kategori sangat tinggi, sehingga jelas bahwa pada siklus II hasil belajar siswa telah
mencapai tingkat ketuntasan secara klasikal yang telah ditetapkan yaitu sebesar
85%. Melalui penerapan metode Brainstorming pada mata pelajaran Pkn materi
Pelanggaran HAM di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Masyarakat dan Pelanggaran
HAM dan Pengadilan HAM di kelas VII-C SMP Negeri 2 Lima Puluh terbukti
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa mencapai tingkat
ketuntasan belajar secara klasikal berhasil terjadi pada siklus II. Dimana peneliti
melakukan perbaikan pada pengelolaan kalompok yaitu peneliti mengelompokkan
siswa dengan cara tiap-tiap kelompok terdiri atas anggota yang heterogen dari segi
tingkat kepintaran, dan jenis kelamin.