Abstract:
Tari saman adalah sebuah tarian tradisional Aceh Gayo Lues, tarian ini
begitu merakyat di masyarakat Gayo Lues. Tari saman bukan hanya sebagai
hiburan saja akan tetapi bila dikaji lebih dalam tari saman mengandung makna
Religius, Adat Istiadat, Persatuan, syair yang mengandung nasehat kepada para
penonton, sehingga tari saman dapat dikatakan sebagai media dakwah modren.
Akan tetapi tari saman di komunitas mahasiswa Gayo Medan mulai tidak di
minati oleh mahasiswa asal gayo, hal ini dikarenakan bergesernya kebudayaan di
perantauan yang mereka lihat lebih mengarah kebarat-baratan. Maka dari itu
Penulis mengambil judul di atas yang bertujuan untuk mengetahui Makna
Simbolik Tari saman, apakah mahasiswa asal Gayo menerapkan kebudayaan
daerah walaupun berada di perantauan. Subjek penelitian dalam penelitian ini
adalah ketua tari saman , sekretaris umum, bendahara umum, 11 orang penari saman
sedangkan objek penelitian tentang Makna simbolik tari saman sebagai filterisasi
terhadap pengaruh globalisasi budaya dikalangan komunitas mahasiswa kerawang Gayo
Sumatra Utara . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif
kualitatif, dimana data yang diperoleh dikumpulkan melalui Wawancara dan
Observasi yang dilakukan peneliti di organisasi ikatan pemuda pelajar kerawang
Gayo Sumatra Utara. Hasil yang didapatkan peneliti dapat disimpulkan bahwa
tari saman mengandung banyak makna-makna simbolik dalam tari saman yaitu
makna adat istiadat, hiburan, persatuan dan syair berupa nasehat kepada penonton.
Tari saman merupakan salah satu media dakwah untuk pencapaian pesan
(dakwah). Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun,
kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan. makna-makna tersebut tidak dapat
ditransformasikan kepada masyarakat jika lewat dari gerakannya saja melainkan
harus ada pidato atau ceramah keagamaan yang dapat merubah prilaku
masyarakat agar terhindar dari pengaruh globalisasi