dc.description.abstract |
Latar belakang penelitian ini didasari oleh kondisi dimana manusia cenderung
memilih untuk tak mementingkan Tuhan dalam hidup hingga kegelisahan selalu
menyelimuti mereka. Kegelisahan tersebut disebabkan karena merekahampa secara
spiritual, akibatnya gejala dimana kebaikan kalah dominasinya dengankejahatan benar
menjadi sebuah kenyataan. Bila masyarakat ingin agar kebaikan kembali mendominasi
dalam hidup bukan kejahatan maka mereka harus kembali kepada Tuhan melalui agama
yang caranya dapat melalui tasawuf sebab tasawuf mampu berfungsi sebagai terapi
krisis spiritual.Tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan serta mendeskripsikan
makna nilai-nilai sufistik yang terkandung dalam novel Bulan terbelah di Langit
Amerika. Metode yang digunakan adalah analisis semiotika dengan menggunakan
model analisis yang dikemukakan oleh Charles Sanders Pierce. Metode semiotika pada
dasarnya bersifat kualitatif yakni sebuah metode yang memfokuskan pada “tanda” dan
“teks” sebagai objek kajian. Serta bagaimana penelitian menafsirkan dan memahami
kode di balik tanda dan teks tersebut.Hasil dari penelitian ini, dapat diketahui bahwa di
dalam Novel Bulan Terbelah di Langit Amerika terdapat nilai-nilai sufistik yang terbagi
dalam dua kategori ajaran tasawuf yakni falsafi dan amali. Nilai sufistik pada tasawuf
falsafi adalah hulul dan nilai sufistik pada tasawuf amali adalah sabar, jujur, ridha,
tawakkal, khauf dan raja‟. Novel ini memberikan sekaligus menggambarkan bagaimana
nilai-nilai sufistik di atas sangat membantu dalam menjalani kehidupan di dunia dengan
baik. |
en_US |