Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan pemahaman
konsep matematis siswa yang diajar dengan model pemecahan masalah DDFK
lebih tinggi daripada siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional.
Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 1 Batang Kuis dan sampel dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VIII-3 sebagai kelas eksperimen 1 dengan
menggunakan model pemecahan masalah DDFK dan siswa kelas VIII-4 sebagai
kelas eksperimen 2 dengan meggunakan pembelajaran konvensional.
Instrument yang digunakan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep
matematis siswa adalah tes hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan
teorema Pythagoras dalam bentuk tes. Sebelumnya tes ini berjumlah 30 soal, akan
tetapi setelah diuji cobakan ke kelas lain di luar sampel penelitian untuk melihat
keshahihan tes terdapat 20 butir soal valid dan 10 butir soal tidak valid. Dari 20
soal yang valid tersebut terdapat 18 soal yang memiliki tingkat kesukaran sedang
dan 2 soal sulit. Soal yang dipakai sebagai instrument penelitian adalah soal yang
valid dengan tingkat kesukaran sedang sebanyak 18 soal yang memiliki daya beda
baik dan sedang, sedangkan soal yang tidak valid dan yang memiliki daya beda
jelek tidak dipakai. Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu diuji normalitas
hasil data tes dengan menggunakan uji Liliefors kemudian diuji homogenitasnya
dengan menggunakan uji F. dari pengujian ini diperoleh bahwa hasil data tes
berdistribusi normal dan homogen.
Berdasarkan hasil perhitungan pengujian hipotesis menggunakan uji >
( ,
)( ) = (2,551 > 1,996) sehingga H0 ditolak dan Ha diterima dan dapat
disimpulkan bahwa hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa
dengan model pemecahan masalah DDFK lebih tinggi dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional.