Abstract:
Hasil studi pendahuluan menemukan banyak masalah di SMA Muhammadiyah 18
Sunggal, khususnya prestasi belajar siswa yang relatife rendah. Peneliti melihat
kegiatan dalam proses pembelajaran belum terorganisir dengan baik dan kurang
adanya persiapan yang matang sebelum mengajar. Selain itu masalah dalam
penelitian ini adalah belum pernah digunakannya perangkat pembelajaran,
khususnya RPP, Bahan Ajar, LKPD, Media, dan Tes hasil belajar yang
dikembangkan dengan model kooperatif NHT. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui keefektifan pengembangan pembelajaran matematika dengan model
Numbered Heads Together (NHT). Jenis penelitian ini adalah penelitian
pengembangan yang mengacu pada model Thiagarajan, Semmel dan Semmel
yaitu model 4-D (define, design, develop dan disseminate). Karena keterbatasan
peneliti, penelitian yang akan dilakukan hingga tahap develop. Subjek penelitian
ini adalah siswa kelas XI IPS 1 di SMA Muhammadiyah 18 Sunggal. Instrumen
penelitian yang digunakan adalah lembar penilaian RPP, Bahan Ajar, LKPD,
Media, dan Tes hasil belajar untuk mengukur kevalidan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa (1) Ketuntasan belajar secara klasikal belum melebihi batas
minimal pada uji coba I yaitu sebesar 40% kemudian pada uji coba II ketuntasan
secara klasikal sudah melebihi batas minimal yaitu sebesar 93%. (2) Pada uji coba
I ketercapaian indikator pertama sebesar 83%, ketercapaian indikator kedua
sebesar 63%, ketercapaian indikator ketiga sebesar 52%. Pada uji coba II
ketercapaian indikator pertama sebesar 98%, ketercapaian indikator kedua sebesar
86%, dan ketercapaian indikator ketiga sebesar 81%, ketercapaian indikator atau
ketuntasan tujuan pembelajaran telah tercapai untuk setiap indikator. (3)
kemampuan hasil belajar uji coba I diperoleh rata-rata sebesar 66% dan pada uji
coba II rata-rata 90%.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keefektifan
pengembangan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Heads Together (NHT) pada materi komposisi fungsi telah
terbukti, sehingga disarankan kepada setiap guru terutama guru matematika agar
mampu mengembangkan pembelajaran sendiri yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didiknya.