Abstract:
Permasalahan penelitian ini adalah : “ Peneliti menemukan masih banyak masalah
di SMK Muhammadiyah 09 Medan, kemampuan pemecahan masalah siswa,
khususnya SMK masih relatif rendah. Peneliti melihat kegiatan dalam proses
pembelajaran belum terorganisir dengan baik dan kurang adanya persiapan yang
matang sebelum mengajar. Selain itu masalah dalam penelitian ini belum pernah
digunakannya perangkat pembelajaran, khususnya RPP, Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD), dan Tes”. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mendeskripsikan
keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe SFAE. (2) Mendeskripsikan respon siswa terhadap
perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan model kooperatif tipe SFAE.
(3) Mendeskripsikan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa yang diajarkan dengan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe SFAE.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang mengacu
pada model Thiagarajan, Sammel, dan Sammel yaitu model 4-D (define, design,
develop, dan disseminate). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X TSM I pada
uji coba I dan uji coba II di SMK Muhammadiyah 09 Medan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa : (1) Ketuntasan belajar secara klasikal belum melebihi batas
minimal pada uji coba I yaitu sebesar 40% kemudian pada uji coba II ketuntasan
secara klasikal sudah melebihi batas minimal yaitu sebesar 93%. (2) Respon siswa
terhadap semua aspek direspon positif oleh siswa. (3) Pada uji coba I ketercapaian
indikator pemecahan masalah sebesar 83%, ketercapaian indikator membuat
model matematika dari masalah yang diberikan sebesar 63%, ketercapaian
indikator menuliskan langkah-langkah penyelesaian sebesar 52%. Pada uji coba II
ketercapaian indikator pemecahan masalah sebesar 98%, ketercapaian indikator
membuat model matematika dari masalah yang diberikan sebesar 86%, dan
ketercapaian indikator menuliskan langkah-langkah matematika dari masalah
yang diberikan sebesar 81% pada uji coba II, ketercapaian indikator atau
ketuntasan tujuan pembelajaran telah tercapai untuk setiap indikator. (4)
kemampuan pemecahan masalah matematika uji coba I diperoleh rata-rata sebesar
66% dan pada uji coba II rata-rata 90%.