Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh tingkat bagi hasil deposito mudharabah, suku bunga Bank Indonesia berjangka 1 bulan, dan inflasi terhadap jumlah deposito mudharabah. Penelitian ini dilakukan pada Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah, dimana data yang digunakan pada penelitian ini adalah data bulanan dari Januari 2013 sampai Desember 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan asosiatif, data diperoleh dari data laporan keuangan Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah yang di publikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan data Statistik Perbankan Syariah (SPS). Teknik pemilihan sampel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah Non Probability Sampling dengan menggunakan sampel jenuh yaitu dimana data dijadikan sampel. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program komputer SPSS versi 16.0. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan variabel jumlah bagi hasil deposito mudharabah, suku bunga Bank Indonesia berjangka 1 bulan, dan inflasi berpengaruh signifikan terhadap jumlah deposito mudharabah. Hal ini dibuktikan dengan nilai sig-F 0,000 yang lebih kecil dari signifikansi 5%. Namun secara parsial, hanya tingkat bagi hasil deposito mudharabah dan inflasi yang berpengaruh signifikan terhadap jumlah deposito mudharabah. Hal ini dikarenakan para nasabah dalam menempatkan dananya di bank syariah masih dipengaruhi oleh motif untuk mencari profit sehingga jika tingkat bagi hasil bank semakin besar maka akan semakin besar pula dana pihak ketiga khususnya deposito yang disimpan bank dan pada saat terjadi inflasi masyarakat mampu mempertahankan tingkat konsumsinya dan melindunginya dari ketidak pastian atau fluktuatif di masa depan sehingga justru akan meningkatkan jumlah simpanannya di bank syariah.Sedangkan suku bunga Bank Indonesia berjangka 1 bulan tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap jumlah deposito mudharabah.