Abstract:
Perkembangan teknologi saat ini maju pesat, salah satunya pada sistem pendingin. Pemanfaatan mesin pendingin sudah sangat luas di berbagai kehidupan, salah satunya adalah mesin pendingin untuk kendaraan roda empat. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai COP antara putaran High Cooldan Low Cooldengan jenis refrigerantR-134A pada AC mobil. Pengambilan data dilakukan dengan cara memvariasikan berat jenis massa refrigerantpada putaran ThermostatHigh Cooldan Low Coolterhadap COP. Dengan bertambahnya jumlah massa refrigerantyang masuk ke kompresor maka efek refrigerasi kerja kompresor yang dihasilkan semakin besar ini disebabkan dengan banyaknya jumlah panas yang dihisap oleh evaporator, oleh karena itu makin banyak jumlah refrigerantmaka akansemakin baik kerja mesin pendingin .Untuk keamanan sistem refrigerasi, di ambil faktor koreksi 10 %. Hal ini untuk mencegah terjadinya overloadbila terjadi kebocoran yang memungkinkan panas masuk ke dalam sistem.Kerja kompresor pada isian massa refrigerantR134A 350g pada posisi putaran Low Cool(39,5 kJ/kg) lebih rendah dibandingkan pada posisi putaran High Cool(46,08 kJ/kg ). Total panas yang dihasilkan pada laju aliran pada massa 300g refrigerantpada putaran Low Cool(15,559Kg/det)dan pada putaran High Cooltotal panas laju aliran yang dihasilkan (10,571 Kg/det)dengan nilai COP pada putaran High Cool(2,43) dan Low Cool(1,64). COP pada putaran ThermostatHigh Coolpada menit ke 15 dengan massa 100g (2,93) dan waktu yang seterusnya cenderung konstan hal ini membuktikan dampak baik bagi kinerja sistem AC mobil dan nilai COP pada putaran ThermostatLow Cool pada menit 15 dengan masaa 100g (2,03) kemudian performanya mengalami kecenderungan menurun.
