Abstract:
Diera globalisasi yang sekarang ini kerap kali anak menjadi sumber kejahatan,
seperti penculikan, perampasan, bahkan sampai pelecehan yang bernuansa
seksual. Fenomena kejahatan ini terjadi karena ketidak berdayaan fisik seorang
anak untuk melawan, kejahatan seperti ini juga kerap terjadi dan sering kita temui
di berbagai daerah. Seperti berita berita penculikan anak yang belakangan ini
dimuat dan tersebar di media sosial facebook. Masalah muncul ketika para orang
tua yang memili anak usia 0 -10 tahun membaca berita tersebut. Apakah sebagian
dari masyarakat merasa cemas atau malah menganggap berita tersebut hanya
kebohongan. Tujuan dari penelitian ini sendiri untuk mengetahui bagaimana
tanggapan masyarakat terhadap berita penculikan anak yang sering muncul
dimedia sosial facebook yang sering menaikkan tingkat kecemasan para orang tua
yang membaca berita tersebut. Dalam penelitian ini digunakan teori Kultivasi
(Cultivation theory), untuk mengetahui seberapa besar dampak media sosial
terhadap masyarakat yang mengakses dan membaca berita yang dimuat melalui
media sosial. Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian Deskriptif
Kualitatif. Jenis penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan fenomena yang
sedang terjadi di lokasi penelitian dengan sebab – sebab tertentu. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah Wawancara, Dokumentasi dan
Observasi. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan, bahwa terjadinya tingkat
kecemasan para orang tua terhadap anak – anak terkait berita yang dimuat di
media sosial facebook karena seringnya mengakses media sosial facebook dan
seringnya menemukan dan membaca berita terkait penculikan anak tersebut.
Mereka menganggap berita tersebut memang benar adanya dan terjadi karena
sudah dimuat dimedia sosial, bahkan masyarakat yang lainnya juga saling
membagikan berita untuk keselamatan anak – anak mereka.