Abstract:
Tanaman kentang (Solanum Tuberosum .L) menghasilkan umbi sebagai
komoditas sayuran yang dikembangkan dan berpotensi untuk dipasarkan di dalam
negeri maupun diekspor.Tanaman kentang merupakan salah satu tanaman
penunjang program diversifikasi pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi
masyarakat. Pengembangan agribisnis di Indonesia dapat melalui berbagai
subsektor di dalam sektor pertanian. Salah satu sub sektor yang potensial
dikembangkan adalah tanaman hortikultura dengan komoditas unggulannya yaitu
kentang. Komoditas kentang potensial dikembangkan karena memiliki nilai
ekonomis yang tinggi dibandingkan komoditas hortikultura lainnya. Nilai
ekonomis tersebut tercermin dari harga kentang yang relatif stabil, potensi
bisnisnya tinggi, segmen usaha dapat dipilih sesuai dengan modal, pasar terjamin
dan pasti, selain itu kentang memiliki sifat daya simpan lebih lama daripada
tanaman hortikultura lain. Keripik kentang merupakan makanan ringan (snack
food) yang lebih mengutamakan kenampakan (appearance), tekstur dan warna
dibandingkan kandungan gizinya, sehingga peningkatan kualitas keripik kentang
sebaiknya diarahkan pada peningkatan kerenyahan atau tekstur dan perbaikan
warna agar lebih menarik. Setiap unit investasi pada sektor UMKM dapat
menciptakan lebih banyak kesempatan kerja biala dibandingkan dengan investasi
yang sama pada usaha besar yaitu pada tahun 2016 sebanyak 5.370, usaha dengan
penyerapan tenaga kerja sebesar 3.44.746, pada tahun 2017 sebanyak 5.460 usaha
dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 3.586.769. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis nilai tambah dari tanaman kentang dan kontribusi kentang yang
diolah menjadi kripik kentang keju, dengan mengetahui nilai tambah maka dapat
dijadikan sebagai dasar dalam usaha kripik kentang keju sehingga dapat
diketahuin berapa bahan baku yang digunakan untuk usaha kripik kentang keju
tersebut.