Abstract:
Laba merupakan indikator penting dari laporan keuangan yang memiliki
berbagai kegunaan. Laba pada umumnya dipakai sebagai suatu dasar pengambilan
keputusan investasi, dan prediksi untuk meramalkan perubahan laba yang akan
datang. Investor mengharapkan dana yang diinvestasikan kedalam perushaan akan
memperoleh tingkat pengembalian yang tinggi sehingga laba yang diperoleh jadi
tinggi pula. Laba yang diperoleh perusahaan untuk tahun yang akan datang tidak
dapat dipastikan, maka perlu adanya suatu prediksikualitas laba. Kualitas laba
akan berpengaruh terhadap keputusan investasi para investor dan calon investor
yang akan menanamkan modalya ke dalam perusahaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas laba. Tujuan
ini penting karena manajemen memungkinkan untuk merekayasa laba melalui
akrual yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas laba. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan syariah yang terdaftar di BEI
periode tahun 2011-2016. Teknik pengambilan sampelnya menggunakan teknik
sampling jenuh dimana seluruh populasi di jadikan sample. Teknik analisa data
dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan analisis
akuntansi.
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan maka kualitas laba
pada perusahaan perbankan syariah yang berlangsung selama tahun 2011 sampai
dengan 2016 dapat dilihat dari kualitas laba setiap perusahaan. Dari tabel tersebut
dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang memiliki kualitas laba yang baik
adalah Bank BCA Syariah, Bank BNI Syariah, Bank Jabar Banten Syariah, karena
memiliki kualitas laba yang terus meningkat. Sedangkan perusahaan yang
memiliki kualitas laba yang kurang baik adalah Bank MyBank Syariah, Bank
Panin Syariah, Bank Victoria Syariah, Bank Mega Syariah, dan Bank Syariah
mandiri karena memiliki kualitas laba yang cenderung menurun, sedangkan
perusahaan yang lain dianggap memiliki kualitas laba yang konstan.