DSpace Repository

Karakteristik Penderita Benign Prostatic Hyperplasia (Bph) Di Rsu Haji Medan Januari-Desember 2015

Show simple item record

dc.contributor.author Husni, Annisa Ul
dc.date.accessioned 2020-02-29T10:01:30Z
dc.date.available 2020-02-29T10:01:30Z
dc.date.issued 2016-11-22
dc.identifier.uri http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/434
dc.description.abstract Latar Belakang: Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) adalah pembesaran kelenjar prostat karena hiperplasia progresif dari sel-sel glandular ataupun sel-sel stoma dari jaringan prostat. BPH merupakan gangguan yang paling sering dialami pria yang meningkat pada usia diatas 40 tahun. Gejala yang dirasakan ini dikenal sebagai gejala saluran kemih bawah (lower urinary tract symptoms= LUTS) yang terdiri dari gejala-gejala berkemih (voiding symptoms) yaitu mengejan saat berkemih, sering berulang, pancaran urine lemah dan pengosongan buli-buli yang tidak sempurna. Selain itu disertai juga gejala-gejala penyimpanan urin (storage symptoms) yaitu urgency, frequency dan nocturia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) di RSU Haji Medan Januari - Desember 2015. Metode: Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi adalah seluruh pasien yang didiagnosis dengan Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) di RSU Haji Medan Januari – Desember 2015. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Pengambilan data penelitian dengan mengambil seluruh data rekam medik pasien Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) di RSU Haji Medan Januari – Desember 2015. Hasil: Hasil penelitian didapatkan 84 orang yang terdiagnosa Benign Prostatic Hyperplasia (BPH). Kelompok usia yang tertinggi adalah usia 60-70 tahun sebanyak 34 orang (40.5%). Keluhan yang terbanyak dirasakan penderita BPH adalah tidak bisa BAK sebanyak 42 orang (50.0%). Ukuran volume prostat terbanyak adalah 40-60 gram yaitu 32 orang (38.1%). Jenis terapi yang terbanyak dilakukan adalah TURP sebanyak 64 orang (76.2%). Penyakit penyerta tertinggi adalah hipertensi yaitu sebanyak 20 orang (23.8%). Kesimpulan: Kebanyakan penderita Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) di RSU Haji Medan berusia 60-70 tahun, dengan keluhan utama terbanyak tidak bisa BAK, ukuran volume prostat terbanyak 40-60 gram, Jenis terapi yang terbanyak adalah TURP dan penyakit penyerta tertinggi adalah hipertensi. en_US
dc.subject Benign Prostatic Hyperplasia en_US
dc.subject TURP en_US
dc.title Karakteristik Penderita Benign Prostatic Hyperplasia (Bph) Di Rsu Haji Medan Januari-Desember 2015 en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account