| dc.description.abstract |
Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis kondisi aset penghidupan (livelihood assets) yang dimiliki nelayan
ikan di Desa Bagan Hulu, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, serta
mengidentifikasi aset yang paling berperan dalam mendukung keberlangsungan
penghidupan nelayan. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan
jumlah responden 82 orang nelayan, yang dipilih melalui teknik simple random
sampling berdasarkan rumus Slovin. Jenis data yang digunakan meliputi data
primer (wawancara dan kuesioner) dan data sekunder (literatur, laporan, dan
publikasi resmi). Analisis dilakukan menggunakan pendekatan Sustainable
Livelihood Framework (SLF) dengan lima jenis aset utama, yaitu: Modal manusia
(human capital) – berada pada kategori sedang (2,28), dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan dan keterampilan nelayan. Modal alam (natural capital) – tergolong
tinggi (2,41), didukung oleh ketersediaan sumber daya laut yang melimpah. Modal
sosial (social capital) – berada pada kategori sedang (2,28), ditunjukkan oleh
hubungan sosial dan kerja sama antar nelayan. Modal finansial (financial capital) –
tergolong sedang (1,90), karena pendapatan nelayan tidak stabil dan sulit
mengakses lembaga keuangan. Modal fisik (physical capital) – termasuk kategori
tinggi (2,47), meliputi kepemilikan rumah, alat tangkap, dan sarana produksi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa aset penghidupan nelayan di Desa Bagan Hulu
berada pada kategori sedang menuju tinggi, dengan modal alam dan modal fisik
sebagai faktor paling dominan dalam menunjang kesejahteraan nelayan. Namun
demikian, modal finansial dan modal manusia masih perlu diperkuat, terutama
dalam aspek pendidikan, pelatihan, dan akses terhadap modal usaha. Dengan
demikian, penguatan kapasitas nelayan melalui peningkatan keterampilan,
pendidikan, dan akses ke sumber pembiayaan sangat diperlukan agar penghidupan
nelayan lebih berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan lingkungan. |
en_US |