| dc.description.abstract |
Pengendalian abrasi pantai merupakan masalah penting di Indonesia karena
panjang garis pantai negara dan seberapa penting kawasan pesisir untuk
kesejahteraan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Pantai Pulo Sarok di Kabupaten
Aceh Singkil adalah salah satu daerah yang paling terpengaruh, terutama kawasan
wisata Danau Belibis, yang saat ini mengalami kerusakan akibat abrasi. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa efektif fungsi planning
Dinas Pekerjaan Umum dalam mengendalikan abrasi pantai di Kabupaten Aceh
Singkil, serta faktor alam seperti perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut,
serta aktivitas manusia seperti penebangan mangrove dan pembangunan pesisir
yang tidak terkendali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program
pengendalian abrasi masih kurang efektif. Hal ini dapat di buktikan dengan: (a)
Sudah adanya pemahaman program pengendalian abrasi. (b) Sudah adanya
efektivitas program yang tepat sasaran dalam pengendalian abrasi. (c) Sudah
adanya program untuk pencapaian tujuan dalam pengendalian abrasi. (d) Sudah
adanya program untuk kegiatan terukur dalam pengendalian abrasi. Hal ini
ditunjukkan oleh rendahnya pemahaman masyarakat dan partisipasi, serta
keyakinan bahwa abrasi sepenuhnya merupakan tanggungjawab pemerintah.
Selain itu, intervensi belum merata di beberapa wilayah yang terdampak belum
tertangani. Penelitian ini menyimpulkan bahwa efektivitas fungsi planning sangat
penting dalam pengendalian abrasi pantai meskipun program telah memberikan
dampak positif, pelaksanaanya belum sepenuhnya efektif. |
en_US |