| dc.description.abstract |
Komunikasi audiovisual memiliki peran strategis dalam menyampaikan kritik
sosial melalui media populer, termasuk anime. Anime Jujutsu Kaisen
menghadirkan karakter Kento Nanami yang dalam salah satu monolognya
mengungkap keresahan terhadap sistem kerja korporat yang dianggap tidak
bermakna. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna pesan dalam
monolog Kento Nanami pada episode 13 (durasi 09:00–10:26 menit) sebagai
refleksi terhadap fenomena bullshit jobs yang dikemukakan oleh David Graeber.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah semiotika Roland Barthes
yang membagi makna menjadi tiga tingkat: denotatif, konotatif, dan mitos. Selain
itu, digunakan teori wacana visual untuk menganalisis elemen gambar seperti
warna, komposisi, dan ekspresi wajah dalam adegan. Penelitian dilakukan secara
deskriptif kualitatif dengan teknik dokumentasi. Hasil analisis menunjukkan
bahwa monolog Nanami mencerminkan alienasi eksistensial dan krisis makna
dalam pekerjaan, serta menggambarkan sistem kerja modern yang menempatkan
efisiensi dan uang di atas nilai-nilai kemanusiaan. Visualisasi adegan memperkuat
pesan-pesan tersebut melalui simbol-simbol keterasingan dan kelelahan
emosional. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kajian
komunikasi budaya populer, serta membuka ruang refleksi bagi generasi muda
tentang makna kerja dan tekanan sistemik dalam masyarakat modern. |
en_US |