ANALISIS SISTEM SAFETY DEVICE OVER SPEED PADA AUXILIARY ENGINE TERHADAP PEMBEBANAN LISTRIK DI KAPAL TANKER

Abstract

Auxiliary engine merupakan mesin bantu yang berfungsi sebagai penyedia tenaga listrik bagi berbagai sistem penting di kapal, termasuk navigasi, komunikasi, dan peralatan pendukung lainnya. Salah satu permasalahan yang sering muncul adalah terjadinya overspeed pada mesin, yang berpotensi menimbulkan kerusakan serius serta gangguan terhadap sistem kelistrikan kapal. Oleh karena itu, diperlukan sistem safety device overspeed yang mampu bekerja secara andal untuk menjaga kestabilan operasional. Penelitian ini dilakukan di PT Waruna Shipyard dengan tujuan menganalisis kinerja sistem safety device overspeed pada auxiliary engine serta dampaknya terhadap pembebanan listrik di kapal tanker. Metode penelitian mencakup pengumpulan data operasional mesin, perhitungan beban listrik, serta evaluasi faktor-faktor keandalan seperti load factor, power factor, voltage regulation, dan availability. Analisis dilakukan dengan pendekatan kuantitatif melalui simulasi perhitungan daya, efisiensi generator, serta distribusi beban, dan diperkuat dengan pendekatan kualitatif berupa studi lapangan terhadap pola kerja safety device. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem safety device overspeed memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas distribusi daya dan mencegah risiko kerusakan mesin akibat kecepatan berlebih. Temuan penelitian menegaskan bahwa optimalisasi safety device overspeed dapat meningkatkan efisiensi pembebanan listrik, meminimalkan risiko gangguan operasional, serta mendukung keselamatan dan keberlanjutan operasional kapal tanker. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa generator bekerja paling efisien pada pembebanan 70–80% dari kapasitas penuh, sedangkan pembebanan terlalu rendah dapat menurunkan efisiensi secara signifikan. Implikasi dari penelitian ini menekankan pentingnya penerapan perawatan berkala dan monitoring digital berbasis sensor untuk meningkatkan akurasi deteksi overspeed serta memaksimalkan efisiensi penggunaan bahan bakar. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan praktis dalam manajemen operasi auxiliary engine di kapal tanker.