Abstract:
Perkembangan penggunaan peralatan listrik dan elektronik pada gedung perkantoran
semakin meningkat seiring dengan kebutuhan operasional yang tinggi. Peningkatan
konsumsi energi listrik tersebut seringkali tidak sebanding dengan pasokan energi
yang tersedia sehingga diperlukan upaya konservasi energi. Salah satu metode yang
digunakan untuk mencapai efisiensi energi adalah audit energi, yang bertujuan
mengetahui profil pemakaian listrik, mengevaluasi beban terpasang, serta
mengidentifikasi potensi penghematan energi. Penelitian ini dilakukan pada gedung
perkantoran PT PLN Nusantara Power UPDK Belawan dengan metode eksplorasi,
studi literatur, serta audit energi awal dan audit energi rinci. Audit energi awal
dilakukan melalui pengumpulan data historis pemakaian energi, sedangkan audit rinci
dilaksanakan dengan pengukuran langsung pada beban listrik yang digunakan di
lapangan. Hasil penelitian menunjukkan kapasitas daya semu gedung adalah 75 kVA
dengan total daya terpasang 73,536 kW dan biaya listrik rata-rata Rp 30.000.000 per
bulan. Konsumsi energi tahunan tercatat sebesar 214.765,25 kWh dengan Intensitas
Konsumsi Energi (IKE) 198,856 kWh/m²/tahun. Nilai ini termasuk kategori efisien
berdasarkan Permen ESDM No. 13/2012 serta standar ASEAN USAID (1987).
Namun, kualitas daya listrik masih rendah dengan faktor daya 0,76. Diperlukan
penambahan kapasitor bank sebesar 8,614 kVAR untuk meningkatkan faktor daya
menjadi 0,95. Dengan demikian, audit energi ini memberikan dasar rekomendasi bagi
manajemen gedung dalam mengoptimalkan efisiensi energi listrik, mengurangi biaya
operasional, serta mendukung penerapan konservasi energi yang berkelanjutan.