Abstract:
Pemutus Tenaga (PMT) merupakan peralatan penting dalam sistem
transmisi 150 kV yang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan aliran
listrik secara aman. Salah satu parameter kritis pada PMT adalah nilai tahanan
kontak pada sambungan konduktor. Peningkatan tahanan kontak dapat
menimbulkan rugi daya (I²R), pemanasan berlebih, serta kerugian energi yang
berdampak pada efisiensi dan keandalan sistem tenaga. Penelitian ini bertujuan
menganalisis pengaruh tahanan kontak terhadap rugi daya, susut energi, dan
kerugian biaya listrik pada PMT 150 kV di Gardu Induk Glugur. Metode
penelitian dilakukan dengan pengukuran tahanan kontak menggunakan micro
ohm meter pada enam lokasi PMT yang masing-masing terdiri dari tiga fasa (R, S,
T) pada dua periode pengamatan, yaitu tahun 2022 dan 2024. Data arus beban
diperoleh dari panel kontrol, kemudian digunakan untuk menghitung rugi daya
dengan persamaan P=I²R. Nilai rugi daya dikonversi menjadi energi hilang
berdasarkan asumsi waktu operasi 720 jam (1 bulan), lalu dihitung kerugiannya
dalam bentuk biaya menggunakan tarif listrik Rp1.699,53/kWh. Hasil pengujian
menunjukkan adanya variasi nilai tahanan kontak antar lokasi dan antar tahun
pengamatan, dengan nilai tertinggi tercatat pada Bay Trafo 3 tahun 2024 sebesar
67,3 µΩ. Nilai tahanan kontak yang lebih tinggi berdampak langsung pada
peningkatan rugi daya, energi hilang, dan biaya susut listrik. Biaya terbesar
tercatat pada Bay Paya Geli 2 fasa S tahun 2022 sebesar Rp6.142,78, sedangkan
biaya terkecil terjadi pada Bay Trafo 2 fasa R tahun 2022 sebesar Rp1.492,86.
Penelitian ini menegaskan pentingnya pemantauan periodik dan pemeliharaan
preventif PMT untuk menekan rugi daya akibat kenaikan tahanan kontak,
meminimalkan kerugian energi, serta menjaga efisiensi operasi sistem transmisi
150 kV.