| dc.description.abstract |
Usahatani padi memiliki risiko produksi yang tinggi
akibat faktor eksternal seperti perubahan iklim, cuaca ekstrem, dan serangan hama.
Kabupaten Deli Serdang, sebagai sentra produksi padi di Sumatera Utara, mengalami
penurunan produksi dan produktivitas pada tahun 2023, termasuk di Desa Sidodadi
Ramunia yang memiliki intensitas panen tinggi. Produksi pada musim hujan
cenderung lebih rendah karena curah hujan yang tidak menentu dapat menyebabkan
banjir dan gagal panen. Oleh karena itu, penerapan manajemen risiko menjadi penting
untuk menjaga keberlanjutan dan stabilitas produksi padi. tujuan penelitian ini yakni
untuk mengetahui bagaimana tingkat risiko usahatani padi pada musim hujan di Desa
Sidodadi Ramunia, dan untuk mengetahui bagaimana strategi petani dalam
menangani risiko usahatani padi pada musim hujan di Desa Sidodadi Ramunia.
Sampel diambil sebesar 30% dari populasi yaitu 105 petani sehingga didapatkan
sampel berjumlah 31 orang. Metode analisis risiko menggunakan pendekatan nilai
koefisien variasi, sedangkan analisis strategi dilakukan secara deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tingkat risiko produksi usahatani padi pada
musim hujan tergolong rendah, ditunjukkan oleh nilai koefisien variasi sebesar 0,084
(8,4%), yang berarti fluktuasi hasil panen antar petani tidak terlalu besar dan produksi
relatif stabil; 2) petani menerapkan berbagai strategi adaptif untuk mengurangi risiko
yang muncul selama musim hujan. Sebanyak 52% petani menggunakan pestisida
untuk mengendalikan hama, sementara 42% lainnya terlebih dahulu mengidentifikasi
jenis hama sebelum melakukan pengendalian. terdapat 55% petani memanfaatkan
sumur dan mesin diesel sebagai sumber air alternatif untuk mengatasi kelebihan
maupun kekurangan air dalam menghadapi risiko cuaca. Mitigasi risiko fluktuasi
harga jual terdapat 29% petani yang memiliki strategi, yakni menjual saat harga
tinggi sedangkan 71% menyatakan tidak memiliki strategi. |
en_US |