Abstract:
Transformator distribusi merupakan peralatan penting dalam sistem tenaga listrik 
yang berfungsi menyalurkan energi dari sistem transmisi ke konsumen. Keandalan 
transformator harus dijaga agar tidak terjadi gangguan yang berakibat pada 
kerusakan peralatan maupun terhentinya penyaluran energi listrik. Salah satu upaya 
untuk menjaga keandalan transformator adalah dengan menerapkan sistem proteksi 
yang andal. Relay arus lebih (Over Current Relay/OCR) dan relay gangguan tanah 
(Ground Fault Relay/GFR) menjadi proteksi utama yang bekerja secara 
terkoordinasi dengan circuit breaker. Penelitian ini bertujuan menganalisis 
koordinasi proteksi pada transformator distribusi 20 kV dengan menggunakan 
perhitungan arus nominal, arus hubung singkat, serta penentuan setting OCR dan 
GFR berdasarkan kurva inverse IEC. Tahapan penelitian meliputi perhitungan arus 
nominal transformator, konversi ke arus sekunder CT, perhitungan arus hubung 
singkat pada berbagai titik, serta penentuan waktu kerja relay melalui persamaan 
kurva inverse. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa arus nominal transformator 
adalah 1732,1 A pada sisi primer 20 kV, dengan arus sekunder CT sebesar 14,43 A 
untuk rasio 600/5. Setting relay OCR ditentukan pada arus sekunder sekitar 2,18 A 
untuk arus minimum dan 15,16 A untuk arus nominal, dengan waktu kerja relay 
antara 0,287 s hingga 0,425 s bergantung pada besar arus gangguan. Hal ini 
menunjukkan bahwa relay mampu bekerja selektif, cepat, dan sesuai dengan 
karakteristik kurva inverse. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar 
pengaturan relay selalu mempertimbangkan koordinasi dengan peralatan proteksi 
lain di jaringan distribusi. Evaluasi dan penyesuaian berkala juga diperlukan sesuai 
perubahan kondisi sistem. Selain itu, penggunaan perangkat lunak analisis sistem 
tenaga disarankan untuk meningkatkan akurasi dan keandalan perhitungan setting 
proteksi.