Abstract:
Sistem tenaga listrik merupakan infrastruktur vital yang mendukung berbagai sektor
kehidupan. Keandalan jaringan distribusi sangat penting untuk menjaga kontinuitas
pasokan energi. Salah satu perangkat proteksi utama adalah recloser, yang secara
otomatis mendeteksi dan memutus aliran listrik saat terjadi gangguan, lalu
menghubungkannya kembali setelah jeda tertentu. Perangkat ini efektif mengurangi
dampak gangguan sementara dan meningkatkan stabilitas sistem distribusi listrik.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penempatan recloser terhadap
keandalan pasokan listrik pada jaringan distribusi 20 kV di PT. PLN (Persero) Area
Medan. Fokus penelitian meliputi efektivitas recloser dalam mengurangi gangguan,
serta pengaruh penempatan optimalnya terhadap nilai SAIFI (System Average
Interruption Frequency Index) dan SAIDI (System Average Interruption Duration
Index). Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan
data jaringan, beban, gangguan, serta data teknis recloser. Analisis dilakukan dengan
perangkat lunak ETAP serta metode optimasi menggunakan Particle Swarm
Optimization (PSO). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penempatan recloser yang
optimal terdapat pada section 7, dengan nilai SAIFI sebesar 0,0035 dan SAIDI sebesar
0,0275. Jika dibandingkan dengan kondisi eksisting yang memiliki SAIFI sebesar
0,8933 dan SAIDI sebesar 2,407, maka terjadi peningkatan keandalan jaringan yang
signifikan. Proses optimasi dengan PSO juga terbukti cepat dan efisien, di mana
konvergensi menuju solusi terbaik tercapai pada iterasi ke-5. Dengan demikian,
penempatan recloser yang tepat mampu meningkatkan keandalan pasokan listrik,
mengurangi durasi pemadaman, serta mendukung stabilitas sistem distribusi tenaga
listrik pada jaringan 20 kV.